Ad Code

Responsive Advertisement

Langit di atas Kota Malang dan sekitarnya mendung saat para pelayat berdatangan ke kediaman keluarga KH Hasim Muzadi

Langit di atas Kota Malang dan sekitarnya mendung saat para pelayat berdatangan ke kediaman keluarga KH Hasim Muzadi, ulama dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Di antara pelayat yang bertakziah pada Kamis (16/3) siang ada tetangga, kiai, santri, pengusaha, dan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

Wali Kota Malang Moch Anton, Wakil Wali Kota Malang Sutiaji, Kepala Kepolisian Resor Kota Malang AKBP Decky Hendarsono, Dandim 0833 Letkol Arm Aprianko Suseno, dan Wali Kota Batu terpilih Dewanti Rumpoko berada di antara pelayat.

“Kiai Hasim Muzadi tak pernah lelah memikirkan kondisi bangsa hingga ajal menjemputnya,” kata Moch Anton di sela takziah di kompleks Ponpes Al Hikam di Jalan Jengger Ayam, Kota Malang.

“Bahkan, beliau juga tak pernah lelah menyerukan agar kita semua menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Anton tentang KH Hasim Muzadi

Langit di atas Kota Malang dan sekitarnya mendung saat para pelayat berdatangan ke kediaman keluarga KH Hasyim Muzadi, ulama dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Di antara pelayat yang bertakziah pada Kamis (16/3) siang ada tetangga, kiai, santri, pengusaha, dan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

Wali Kota Malang Moch Anton, Wakil Wali Kota Malang Sutiaji, Kepala Kepolisian Resor Kota Malang AKBP Decky Hendarsono, Dandim 0833 Letkol Arm Aprianko Suseno, dan Wali Kota Batu terpilih Dewanti Rumpoko berada di antara pelayat.

“Kiai Hasyim Muzadi tak pernah lelah memikirkan kondisi bangsa hingga ajal menjemputnya,” kata Moch Anton di sela takziah di kompleks Ponpes Al Hikam di Jalan Jengger Ayam, Kota Malang.

“Bahkan, beliau juga tak pernah lelah menyerukan agar kita semua menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Anton tentang KH Hasyim Muzadi, yang meninggal dunia pagi ini

Mantan Ketua PBNU itu, menurut dia, merupakan tokoh yang sangat berjasa bagi bangsa Indonesia.

“Saya banyak diberi wejangan dan nasihat agar saya tetap sabar dalam mengayomi masyarakat. Sekarang saya dan masyarakat seluruh Tanah Air kehilangan Beliau,” katanya.

Beberapa waktu lalu, saat Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana, menjenguk KH Hasyim Muzadi di RS Lavalette, KH Hasyim Muzadi mengatakan bahwa Indonesia sedang dalam kondisi gawat dan akan selamat kalau ada kemanunggalan TNI-Polri.

seorang santri Al Hikam, Moch Arani, juga sangat kehilangan. Kiai yang menjadi panutan dan kebanggaannya berpulang.

“Guru yang baik dan asyik. Setiap bulan sekali Beliau mengajar dan biasanya yang disampaikan terkait isu-isu terkini, seperti tentang radikalisme dan terorisme,” ujarnya.

Dia selalu menyempatkan diri ikut mengaji bersama sang kiai. “Setelah mendapat kabar Beliau wafat sekitar pukul 06.16 WIB tadi, kami langsung mengaji dan mendoakan Beliau,” ucapnya.

Jenazah KH Hasim Muzadi dishalatkan di masjid yang berada di kompleks Pondok Pesantren Al Hikam. Shalat jenazah sudah kesekian kalinya dilakukan, dan akan dilakukan hingga dhuhur, sebelum diberangkatkan ke area pemakaman keluarga di Depok.

i, yang meninggal dunia pagi ini

Mantan Ketua PBNU itu, menurut dia, merupakan tokoh yang sangat berjasa bagi bangsa Indonesia.

“Saya banyak diberi wejangan dan nasihat agar saya tetap sabar dalam mengayomi masyarakat. Sekarang saya dan masyarakat seluruh Tanah Air kehilangan Beliau,” katanya.

Beberapa waktu lalu, saat Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana, menjenguk KH Hasim Muzadi

Langit di atas Kota Malang dan sekitarnya mendung saat para pelayat berdatangan ke kediaman keluarga KH Hasyim Muzadi, ulama dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Di antara pelayat yang bertakziah pada Kamis (16/3) siang ada tetangga, kiai, santri, pengusaha, dan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

Wali Kota Malang Moch Anton, Wakil Wali Kota Malang Sutiaji, Kepala Kepolisian Resor Kota Malang AKBP Decky Hendarsono, Dandim 0833 Letkol Arm Aprianko Suseno, dan Wali Kota Batu terpilih Dewanti Rumpoko berada di antara pelayat.

“Kiai Hasim Muzadi tak pernah lelah memikirkan kondisi bangsa hingga ajal menjemputnya,” kata Moch Anton di sela takziah di kompleks Ponpes Al Hikam di Jalan Jengger Ayam, Kota Malang.

“Bahkan, beliau juga tak pernah lelah menyerukan agar kita semua menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Anton tentang KH Hasim Muzadi, yang meninggal dunia pagi ini

Mantan Ketua PBNU itu, menurut dia, merupakan tokoh yang sangat berjasa bagi bangsa Indonesia.

“Saya banyak diberi wejangan dan nasihat agar saya tetap sabar dalam mengayomi masyarakat. Sekarang saya dan masyarakat seluruh Tanah Air kehilangan Beliau,” katanya.

Beberapa waktu lalu, saat Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana, menjenguk KH Hasim Muzadi di RS Lavalette, KH Hasyim Muzadi mengatakan bahwa Indonesia sedang dalam kondisi gawat dan akan selamat kalau ada kemanunggalan TNI-Polri.

seorang santri Al Hikam, Moch Arani, juga sangat kehilangan. Kiai yang menjadi panutan dan kebanggaannya berpulang.

“Guru yang baik dan asyik. Setiap bulan sekali Beliau mengajar dan biasanya yang disampaikan terkait isu-isu terkini, seperti tentang radikalisme dan terorisme,” ujarnya.

Dia selalu menyempatkan diri ikut mengaji bersama sang kiai. “Setelah mendapat kabar Beliau wafat sekitar pukul 06.16 WIB tadi, kami langsung mengaji dan mendoakan Beliau,” ucapnya.

Jenazah KH Hasim Muzadi dishalatkan di masjid yang berada di kompleks Pondok Pesantren Al Hikam. Shalat jenazah sudah kesekian kalinya dilakukan, dan akan dilakukan hingga dhuhur, sebelum diberangkatkan ke area pemakaman keluarga di Depok.

i RS Lavalette, KH Hasyim Muzadi mengatakan bahwa Indonesia sedang dalam kondisi gawat dan akan selamat kalau ada kemanunggalan TNI-Polri.

seorang santri Al Hikam, Moch Arani, juga sangat kehilangan. Kiai yang menjadi panutan dan kebanggaannya berpulang.

“Guru yang baik dan asyik. Setiap bulan sekali Beliau mengajar dan biasanya yang disampaikan terkait isu-isu terkini, seperti tentang radikalisme dan terorisme,” ujarnya.

Dia selalu menyempatkan diri ikut mengaji bersama sang kiai. “Setelah mendapat kabar Beliau wafat sekitar pukul 06.16 WIB tadi, kami langsung mengaji dan mendoakan Beliau,” ucapnya.

Jenazah KH Hasyim Muzadi dishalatkan di masjid yang berada di kompleks Pondok Pesantren Al Hikam. Shalat jenazah sudah kesekian kalinya dilakukan, dan akan dilakukan hingga dhuhur, sebelum diberangkatkan ke area pemakaman keluarga di Depok.

Sumber : warta kota



from Halo Dunia http://ift.tt/2mvn74E
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments

Close Menu