Ad Code

Responsive Advertisement

Hati-hati Bersahabat dengan Orang Cerdik

Walaupun kita bukanlah termasuk pengamat sosial ataupun pemerhati kehidupan sosial,tapi setidaknya kita perlu membekali diri dengan sekilas pemahaman tentang karakter manusia secara umum. Karena untuk memahami secara khusus tentu tidak semudah itu karena setiap manusia diciptakan Tuhan penuh dengan keunikan yang berbeda satu dengan lainnya.

Tapi setidaknya, bila kita sudah memahami dengan siapa kita berhadapan atau berteman maka akan mempermudah bagi kita untuk mengontrol diri.  Mengingatkan pada diri sendiri beberapa hal penting untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya gesekan dalam berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat yang majemuk, antara lain adalah; biarkanlah orang lain merasa dirinya penting biarkanlah  orang merasa dirinya lebih pintar, lebih kaya dari kita jangan diutak atik rasa kebanggaan dirinya Kita tidak akan merugi apapun dengan membiarkan orang merasa dirinya hebat melebihi kita. Ciri-ciri Orang Pintar Orang yang  pintar sangat sulit untuk menerima sesuatu yang berbeda dengan diriny karena menurut pemahamannya kebenaran itu hanyalah sebatas dari apa yang diketahuinya.

Diluar itu, logikanya tidak dapat menerimanya sebagai sebuah kebenaran. Karena ia merasa dirinya pintar.maka segala sesuatu yang berada diluar kemampuan berpikirnya dianggap tidak benar dan tidak mampu untuk menerimanya. Karena merasa diri lebih pintar daripada orang lain, maka secara sadar ataupun tidak dalam dirinya sudah  tertanam rasa keangkuhan diri. Hal ini menyebabkan dirinya hanya terpancang pada apa yang pernah dipelajarinya. Sedangkan hal-hal yang baru dan belum dipahaminya dianggapnya keliru dan ditolak. Kalau dianalogikan adalah ibarat tram yang hanya bergerak di jalur yang sudah dikhususkan baginya. Begitu jalur akan melengkung atau terputus, maka tram akan terhenti atau terbalik. Karena kegiatannya sudah terprogram dan tram hanya mampu bergerak dan berjalan sesuai jalur yang sudah di tetapkan baginya. Diluar itu, tram tidak akan dapat bergerak. Dalam Kehidupan Sehari Harian Orang pintar dalam mengerjakan sesuatu semua kelengkapan perkakas. Tanpa kelengkapan yang sesuai dengan kebutuhannya, ia tak dapat mengerjakan apa-apa. Misalnya untuk membangun kandang ayam, perlu gergaji, besi, paku, papan, kawat, dan palu serta meteran pengukur. Bila besi, paku ada yang kurang, maka ia akan menghentikan pekerjaannya dan harus ke toko untuk membeli besi paku. Padahal, besi, paku bekas biarpun bengkok masih bisa diluruskan dan digunakan. Tapi biasanya, orang pintar mati langkah ketika menghadapi masalah karena kepintarannya bersifat statis, sedangkan hidup dan masalah itu bersifat dinamis.

Untuk Menjadi Cerdas, Orang Pintar Harus Mau Belajar dari Kehidupan Untuk meningkatkan kepintarannya menjadi kecerdasan, maka orang harus mau belajar dari kehidupan. Untuk belajar perlu satu syarat mutlak, yakni kerendahan hati  untuk menerima kenyataan bahwa ada banyak hal yang tidak diajarkan di sekolah, tapi ditemui dalam kehidupan sehari-harian. Cerdik Itu Tajam Sebelah Orang yang cerdik adalah ibarat pisau tajam sebelah. Dalam hal hitung-hitungan terhadap orang lain, orang cerdik sangat tajam perhitungannya hingga sampai ke detailnya. Tapi bila menyangkut pengeluaran diri, maka pisaunya tiba-tiba menjadi tumpul dan tidak dapat digunakan. Orang cerdik sering mengalami amnesia tiba-tiba bila menyangkut pengeluaran pribadi.   Tapi bilamana berkaitan dengan sesuatu yang menghasilkan bagi dirinya, maka ia menjadi sangat hafal segala sesuatu hingga ke detail sekecil apapun. Dalam upaya mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri, maka orang yang cerdik,tidak akan peduli apakah orang lain akan menjadi korban atau dirugikan. Bahkan seandainya yang dirugikan adalah sahabat baiknya sendiri, maka ia akan tega melakukannya.

Saya sudah mengalaminya berkali kali bahwa orang cerdik hanya bertindak searah, yakni bila menguntungkan bagi dirinya sendiri. Penuh dengan trik-trik yang tidak diduga, termasuk tipu muslihat, politik,dan kecurangan. Tega melakukan apapun yang tidak terpikirkan oleh kita. Sebuah Pengalaman Pahit Saya pernah berpekara karena di fitnah. Setelah menguras habis, baik dana maupun energi selama lebih dari dua tahun dan pernah ditahan akhirnya Mahkamah Agung,yang waktu itu diketuai oleh Bapak Abdurrachaman Saleh memutuskan,bahwa saya bebas total karena tidak terbukti bersalah.  Menurut Pengacara, saya  dapat menuntut balik terhadap “sahabat” yang telah mengkhianati saya, karena pencermaran nama baik, pembohongan publik, saksi palsu dan menuntut kerugian materi dan non materi dalam nilai miliaran rupiah. Tapi karena yang bersangkutan datang bersama istrinya menemui saya dan sambil menangis mohon maaf, maka saya tidak tegaan untuk melanjutkan perkara. Karena bagaimanapun kami sudah pernah bersahabat selama lebih dari 8 tahun. Kemudian selesai salam-salaman karena sudah saya maafkan tentu saya yakin semuanya sudah selesai. Tapi ternyata alangkah terperanjatnya saya, ketika pengacara saya menelpon bahwa diam-diam setelah datang minta maaf, “sahabat baik” saya tersebut tega tetap melanjutkan perkara  dengan mengajukan PK atau Peninjauan Kembali.

Sebuah pukulan yang teramat menyakitkan bagi saya, ternyata tidak salah orang mengatakan bahwa ‘orang cerdik itu sama dengan ular yang pura-pura tidur atau mati dan tiba tiba mematuk diri kita. Syukur kepada Tuhan, PK-nya ditolak dan saya tetap bebas. Sebuah pembelajaran diri yang saya bayar uang sekolahnya teramat mahal. Jauh lebih mahal ketimbang bilamana dibandingkan dengan biaya kuliah seseorang hingga lulus sarjana. Semoga tulisan ini dapat menjadi pengingat dan sekaligus menjadi catatan penting dalam hidup, bahwa berteman dengan orang yang tidak pernah duduk dibangku pendidikan jauh lebih baik dan aman,ketimbang bersahabat dengan orang cerdik. Belajar dari pengalaman diri sendiri tentu saja sangat baik karena pengalaman adalah guru yang terbaik dalam hidup ini,’Tapi lebih bijaksana lagi bilamana kita tidak hanya belajar dari pengalaman diri sendiri, tapi juga dari pengalaman hidup orang lain agar tidak perlu membayar uang sekolah yang sangat mahal dan menyakitkan.

Tjiptadinata Effendi

The post Hati-hati Bersahabat dengan Orang Cerdik appeared first on Halo Dunia.



from Halo Dunia http://ift.tt/2iTcJFo
via IFTTT

Post a Comment

1 Comments

  1. Selamat sore Admin
    Terima kasih sudah berkenan menempatkan tulisan saya di Blog terhormat ini
    Salam hangat dari Australia
    Tjiptadinata Effendi



    ReplyDelete
Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)

Close Menu